banner 728x250

Tiga Bulan Terakhir Inflasi Bahan Pokok di Jayapura dan Merauke Relatif Terkendali

banner 120x600
banner 468x60

Jayapura, Papuaterbit.com – Berdasarkan pemantauan BPS Provinsi Papua selama Agustus 2019 menunjukkan bahwa di Kota Jayapura terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Kondisi tersebut sama dengan bulan sebelumnya, dimana bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,41 persen.

Diantara faktor pemicu terjadinya deflasi adalah penurunan harga dengan besaran andil masing-masing yaitu: tarif angkutan udara sebesar -0,065 persen, bawang merah sebesar -0,064 persen, bawang putih sebesar -0,062 persen, cabai merah sebesar -0,039 persen, ikan ekor kuning sebesar -0,022 persen, kubis sebesar -0,005 persen, kacang panjang sebesar -0,005 persen, kentang sebesar 0,005 persen, tomat buah sebesar -0,002 persen, detergen sebesar -0,001 persen, dan beberapa komoditas lainya.

banner 325x300

Secara umum deflasi tersebut didominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok bahan makanan yang memberikan andil -0,14 persen terhadap total deflasi di Kota jayapura.

Sementara itu di Merauke selama Agustus 2019 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen. Kondisi tersebut sama dengan kondisi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,49 persen.

Diantara faktor pemicu terjadinya deflasi adalah penurunan harga dengan besaran andil masing-masing yaitu: kangkung sebesar -0,154 persen, daging ayam ras sebesar -0,118 persen, bawang merah sebesar -0,114 persen, bayam sebesar -0,105 persen, ikan mujair sebesar -0,094 persen, bawang putih sebesar -0,093 persen, ikan bawal sebesar -0,075 persen, kubis sebesar -0,056 persen, daun kemangi sebesar -0,050 persen, tempe sebesar -0,027 persen, dan beberapa komoditas lainya.

Secara umum deflasi tersebut didominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok bahan makanan dengan andil mencapai -0,41persen terhadap total deflasi di Merauke.

Lebih lanjut, di Kota Jayapura perkembangan inflasi tahun berjalan Agustus 2019 mencapai 0,71 persen. Pencapaian ini lebih rendah dan terkendali dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar 2,99 persen.

Selain itu inflasi year on year (yoy) Agustus 2019 sebesar 4,34 persen dan relatif lebih rendah dibandingkan yoy Agustus 2018 sebesar 4,48 persen.

Adapun di Merauke inflasi tahun berjalan Agustus 2019 mencapai -1,57 persen. Pencapaian ini jauh lebih rendah dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar 3,65 persen. Adapun Inflasi ini year on year (yoy) Agustus 2019 sebesar 0,11 persen, dan relatif lebih rendah dibandingkan yoy Agustus 2018 yang sebesar 4,75 persen.

BPS Provinsi Papua menilai bahwa berdasarkan pantauan inflasi month to month selama tiga bulan terakhir memberikan sinyal bahwa capaian inflasi di Kota Jayapura maupun Merauke relatif terkendali.

Secara umum, mengingat besaran andil penyumbang deflasi di kedua kota tersebut didominasi oleh kelompok bahan makanan maka pemerintah perlu mengantisipasi terhadap potensi gejolak harga pada bulan mendatang yang disebabkan oleh ketersediaan stok bahan makanan di pasar.

Langkah monitoring yang perlu diambil adalah dengan memperhatikan faktor produktivitas/panen dari petani serta kelancaran distribusi untuk komoditas yang berasal dari luar daerah. (Cel/Ket)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *