Jayapura, Papua terbit.com- Tim Kesehatan Satgas Pamtas Yonif PR 328/Dirgahayu melakukan sosialisasi penyakit Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) di wilayah Skouw,Distrik Muaratami, kota Jayapura, Jumat(12/4)
dikatakan penyakit kaki gajah disinyalir masih menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi di Indonesia khususnya daerah wilayah perbatasan antar negara RI-PNG
Data dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa dari 514 Kabupaten/kota ada sekitar 278 Kabupaten/kota di seluruh Indonesia termasuk di Papua
“ini Wilayah perbatasan sangat rawan dengan penyebaran penyakit Filariasis ini,” jelas dr. Rizky selaku dokter Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH dalam keterangan tertulis,Jumat(12/4)
Dikatakan,pihaknya ikut mensosialisasikan pencegahan penyebaran penyakit Filariasis di wilayah perbatasan sekaligus melakukan tindakan dengan memberikan obat, sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit.
“Penyebaran penyakit ini melalui nyamuk,serta habitatnya di sawah, rawa, tanaman air, got dan tempat-tempat yang dapat menampung air ,”tambahnya.
Sementara itu, Lita Renata Sianipar, SKM., M. Epid. Mengatakan bahwa penyakit Filariasis disebarkan melalui gigitan nyamuk yang terjangkit cacing.
“Untuk penyakit ini tidak dapat disembuhkan.Apabila sudah terjadi kecacatan, dan kita hanya dapat mencegah agar tidak terkena dengan rutin meminum obat, namun tidak membuat cacing ini mati akan tetapi mencegah untuk berkemang biak didalam tubuh,” tukasnya(lus/pen)